Bagaimana Nasib Microsoft Sepeninggal Bill Gates?
Topic : Business
By Ari Satriyo Wibowo
Tak lama lagi Bill Gates akan melepaskan jabatannya di Dewan Komisaris Eksekutif Microsoft Corporation. Sesudah itu kegiatan sehari-harinya akan lebih banyak terjun dalam kegiatan amal di bawah Bill and Melinda Gates Foundation untuk memberantas kemiskinan dan malaria, ketimbang berurusan dengan Google atau Departemen Kehakiman AS.
Dunia mengakui Bill Gates merupakan salah satu inovator terkemuka di bidang komputer. Ia sungguh beruntung ketika sebagai pengusaha pemula ia ditawari perusahaan besar sekelas IBM untuk membuat sistem operasi yang dulu dikenal sebagai DOS (Disk Operating System). Beruntung pula pilihannya adalah bagian royalty dari setiap sistem operasi dari komputer yang terjual. Tak mengherankan bila kekeyaannya makin melejit ketika Microsoft menyatakan misi awalnya sebagai “ menyediakan layanan ke setiap meja, setiap rumah dan setiap orang”. Dengan ledakan jutaan komputer pribadi (PC) generasi “IBM Compatible” bisa dibayangkan berapa keuntungan yang diraihnya. IBM PC Compatible di awal tahun 1980-an mampu menggeser kepopuleran komputer Commodore, MITS dan bahkan Apple Computer.
Hebatnya Microsoft pada mulanya lebih memilih fokus pada peranti lunak bersama Intel yang berfokus pada penyediaan mikroprosesor. Tak mengherankan ketika Microsoft meluncurkan sistem operasi berbasis Windows maka kerjasama keduanya lazim disebut Wintel. Yang akhirnya mampu merontokkan Motorolla yang semula merancang sistem operasi Apple. Kini prossesor Apple pun dipasok oleh Intel Corporation.
Setelah 33 tahun berkarya di Microsoft, perusahaannya kini mempekerjakan 90.000 karyawan dengan pendapatan tahun 2008 diperkirakan akan lebih dari US$ 60 miliar dengan laba bersih sekitar US$ 18 miliar. Produknya terdiri atas 75 jenis dengan beragam versi.
Bagaimana Microsoft setelah ditinggalkan Bill Gates? Tampaknya jalan Microsoft tidak semudah judul buku karangan Bill Gates yakni “The Road Ahead”. Bahkan, mendung seolah bergayut di cakrawala bagi Microsoft. Sistem operasi Vista yang diperkenalkan ternyata banyak mengecewakan pelanggan sehingga pelanggan banyak yang minta kembali pada Windows XP. Sementara sistem operasi Windows 7 baru akan diluncurkan pada 2010. Microsoft sendiri mulai menarik Windows XP dari peredaran yang mengundang protes para pengguna.
Sementara, upaya meminang Yahoo agar menajadi pemain bisnis Internet terintegrasi terbesar dan mengalahkan dominasi Google gagal sehingga ikut merontokkan harga saham Microsoft.
Banyak pengamat kuatir pada akhirnya Microsoft akan memecah dirinya menjadi unit-unit kecil seperti Microsoft Windows, Microsoft Offic, unit jasa dan unit permainan (games) yang pada saat ini kinerjanya sangat inovatif.
Bagaimana pendapat Anda?
Disarikan dari laporan The Economist, 28 Juni 2008 berjudul “The Meaning of Bill Gates” dan “Microsoft After Bill Gates”
By Ari Satriyo Wibowo
Tak lama lagi Bill Gates akan melepaskan jabatannya di Dewan Komisaris Eksekutif Microsoft Corporation. Sesudah itu kegiatan sehari-harinya akan lebih banyak terjun dalam kegiatan amal di bawah Bill and Melinda Gates Foundation untuk memberantas kemiskinan dan malaria, ketimbang berurusan dengan Google atau Departemen Kehakiman AS.
Dunia mengakui Bill Gates merupakan salah satu inovator terkemuka di bidang komputer. Ia sungguh beruntung ketika sebagai pengusaha pemula ia ditawari perusahaan besar sekelas IBM untuk membuat sistem operasi yang dulu dikenal sebagai DOS (Disk Operating System). Beruntung pula pilihannya adalah bagian royalty dari setiap sistem operasi dari komputer yang terjual. Tak mengherankan bila kekeyaannya makin melejit ketika Microsoft menyatakan misi awalnya sebagai “ menyediakan layanan ke setiap meja, setiap rumah dan setiap orang”. Dengan ledakan jutaan komputer pribadi (PC) generasi “IBM Compatible” bisa dibayangkan berapa keuntungan yang diraihnya. IBM PC Compatible di awal tahun 1980-an mampu menggeser kepopuleran komputer Commodore, MITS dan bahkan Apple Computer.
Hebatnya Microsoft pada mulanya lebih memilih fokus pada peranti lunak bersama Intel yang berfokus pada penyediaan mikroprosesor. Tak mengherankan ketika Microsoft meluncurkan sistem operasi berbasis Windows maka kerjasama keduanya lazim disebut Wintel. Yang akhirnya mampu merontokkan Motorolla yang semula merancang sistem operasi Apple. Kini prossesor Apple pun dipasok oleh Intel Corporation.
Setelah 33 tahun berkarya di Microsoft, perusahaannya kini mempekerjakan 90.000 karyawan dengan pendapatan tahun 2008 diperkirakan akan lebih dari US$ 60 miliar dengan laba bersih sekitar US$ 18 miliar. Produknya terdiri atas 75 jenis dengan beragam versi.
Bagaimana Microsoft setelah ditinggalkan Bill Gates? Tampaknya jalan Microsoft tidak semudah judul buku karangan Bill Gates yakni “The Road Ahead”. Bahkan, mendung seolah bergayut di cakrawala bagi Microsoft. Sistem operasi Vista yang diperkenalkan ternyata banyak mengecewakan pelanggan sehingga pelanggan banyak yang minta kembali pada Windows XP. Sementara sistem operasi Windows 7 baru akan diluncurkan pada 2010. Microsoft sendiri mulai menarik Windows XP dari peredaran yang mengundang protes para pengguna.
Sementara, upaya meminang Yahoo agar menajadi pemain bisnis Internet terintegrasi terbesar dan mengalahkan dominasi Google gagal sehingga ikut merontokkan harga saham Microsoft.
Banyak pengamat kuatir pada akhirnya Microsoft akan memecah dirinya menjadi unit-unit kecil seperti Microsoft Windows, Microsoft Offic, unit jasa dan unit permainan (games) yang pada saat ini kinerjanya sangat inovatif.
Bagaimana pendapat Anda?
Disarikan dari laporan The Economist, 28 Juni 2008 berjudul “The Meaning of Bill Gates” dan “Microsoft After Bill Gates”
0 Response to "Bagaimana Nasib Microsoft Sepeninggal Bill Gates?"
Posting Komentar