Prof. Dr. Iwan Darmansyah : Waspadai Efek Samping Obat Pada Lanjut Usia
Topic : Academic
By Ari Satriyo Wibowo
Bila seseorang memasuki masa lanjut usia maka gangguan yang perlu diwaspadai antara lain pendengaran, penglihatan, pikun, otot tungkai lemah, kegemukan , gigi dan keseimbangan badan perlu dijaga.
Seseorang menderita payah jantung karena mekanisme pompa jantung tidak mencukupi lagi. Sedangkan infark jantung terjadi karena pembuluh darah tersumbat. “Sayangnya saat ini yang diingat dokter untuk mengobati payah jantung adalah Digoxin padahal sesungguhnya Lasix (furosemen) merupakan pilihan yang lebih baik,” demikian dikatakan Prof. Dr. Iwan Darmansyah, Guru Besar Farmakologi FKUI.
Manusia lansia , masih kata Prof. Iwan, harus mampu mengendalikan hipertensi sebab tekanan darah tinggi tidak dapat dirasakan. “Hanya sedikit orang yang dapat merasakannya,” ujarnya.
Sudah begitu sebagian besar hipertensi tidak diketahui sebabnya dan obat harus diminum seumur hidup karena bersifat preventif.
Tekanan darah sistolik harus dijaga lebih besar dari 130 mm Hg sedangkan tekanan darah diastolik lebih besar dari 80 mm Hg. Menurunkan tekanan darah tinggi penting untuk mengurangi komplikasi stroke , payah jantung, infark dan gangguan fungsi ginjal.
Bagi penderita diabetes maka kontrol kesehatan perlu lebih ketat dibandingkan pengertian sebelum tahun 2000. Tidak cukup lagi dengan periksa gula darah puasa dan 2 jam sesudah makan tetapi memerlukan tes HbA1c yang lebih akurat yakni mencapai angka normal sekitar 6.
Yang paling penting bagi penderita diabetes adalah diet. Tak perlu melakukan diet khusus yang terpenting jangan menambahkan gula ke makanan. Sebaiknya porsi makan kecil sedang tetapi dengan selingan snack diantaranya.”Sering kali pas ien tidak mengetahui makanan apa saja yang dapat menyebabkan kadar gula naik termasuk makanan pemberian dari teman baik,” ujar pria yang telah berusia 70 tahun ke atas ini.
By Ari Satriyo Wibowo
Bila seseorang memasuki masa lanjut usia maka gangguan yang perlu diwaspadai antara lain pendengaran, penglihatan, pikun, otot tungkai lemah, kegemukan , gigi dan keseimbangan badan perlu dijaga.
Seseorang menderita payah jantung karena mekanisme pompa jantung tidak mencukupi lagi. Sedangkan infark jantung terjadi karena pembuluh darah tersumbat. “Sayangnya saat ini yang diingat dokter untuk mengobati payah jantung adalah Digoxin padahal sesungguhnya Lasix (furosemen) merupakan pilihan yang lebih baik,” demikian dikatakan Prof. Dr. Iwan Darmansyah, Guru Besar Farmakologi FKUI.
Manusia lansia , masih kata Prof. Iwan, harus mampu mengendalikan hipertensi sebab tekanan darah tinggi tidak dapat dirasakan. “Hanya sedikit orang yang dapat merasakannya,” ujarnya.
Sudah begitu sebagian besar hipertensi tidak diketahui sebabnya dan obat harus diminum seumur hidup karena bersifat preventif.
Tekanan darah sistolik harus dijaga lebih besar dari 130 mm Hg sedangkan tekanan darah diastolik lebih besar dari 80 mm Hg. Menurunkan tekanan darah tinggi penting untuk mengurangi komplikasi stroke , payah jantung, infark dan gangguan fungsi ginjal.
Bagi penderita diabetes maka kontrol kesehatan perlu lebih ketat dibandingkan pengertian sebelum tahun 2000. Tidak cukup lagi dengan periksa gula darah puasa dan 2 jam sesudah makan tetapi memerlukan tes HbA1c yang lebih akurat yakni mencapai angka normal sekitar 6.
Yang paling penting bagi penderita diabetes adalah diet. Tak perlu melakukan diet khusus yang terpenting jangan menambahkan gula ke makanan. Sebaiknya porsi makan kecil sedang tetapi dengan selingan snack diantaranya.”Sering kali pas ien tidak mengetahui makanan apa saja yang dapat menyebabkan kadar gula naik termasuk makanan pemberian dari teman baik,” ujar pria yang telah berusia 70 tahun ke atas ini.
0 Response to "Prof. Dr. Iwan Darmansyah : Waspadai Efek Samping Obat Pada Lanjut Usia"
Posting Komentar