Tahukah Anda ?

Eropa, AS dan Australia Sasaran Pasar Wisata Sumbar








Sumatera Barat (Sumbar) membidik wisatawan asal Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Australia sebagai pasar wisata minat khusus bernuansa olahraga dan tantangan (extreem sport) daerah ini.

Sedangkan jenis wisata minat khusus yang ditawarkan adalah surfing (selancar), arung jeram, paralayang, panjat tebing dan ekowisata, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, James Helyward di Padang, Senin.

Menurut dia, potensi pengembangan wisata minat khusus di Sumbar sangat besar, didukung keberadaan obyek-obyek jenis wisata yang cukup banyak di daerah ini.

Karena itu, tambahnya, pemerintah daerah dan pihak terkait di Sumbar terus mengembangkan objek dan kegiatan wisata minat khusus tersebut untuk meningkatkan kontribusinya dalam meraih kunjungan wisatawan.

Ia menjelaskan, minat wisatawan mancanegara mengunjungi dan menikmati wisata minat khusus di Sumbar terus meningkat sedangkan objek-objek wisata ini di Sumbar telah dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Untuk wisata surfing, kata James, Sumbar memiliki objek di Kepulauan Mentawai yang telah dikenal di dunia internasional dan mampu meraih kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar, seperti dari Australia, Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Eropa.

Disamping jumlah kunjungan tinggi, uang dibelanjakan wisatawan kelompok ini juga besar, tambahnya.

Sedangkan objek untuk wisata arung jeram yang diminati wisatawan mancanegara dan nusantara juga ada di Sumbar, baik untuk tingkat pemula maupun tingkat profesional.

Terdapat sedikitnya lima sungai beraliran deras di Sumbar yang berpotensi untuk wisata arung jeram tersebut.

Sungai-sungai itu adalah, Batang Kuantan di Kabupaten Sijunjung, Batang Liki di Kabupaten Solok, Batang Lundang di Kabupaten Pesisir Selatan, Batang Antokan di Kabupaten Agam dan Batang Sangir di Kabupaten Solok Selatan.

Selanjutnya wisata paralayang (paragliding), meski termasuk baru di Sumbar tapi memiliki potensi pengembangan cukup baik didukung objek yang potensial.

Objek wisata paralayang yang telah dikembangkan dan dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Puncak Lawang, Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Puncak Langkisau Kabupaten Pesisir Selatan dan Puncak Tanjung Alai, Banau Singkarak, Kabupaten Solok.

Kegiatan paralayang tingkat internasional telah beberapa kali digelar di Sumbar dan peminatnya terus meningkat.

Wisata panjat tebing di Sumbar juga mulai diminati wisatawan nusantara dan mancanegara. Sumbar memiliki alam yang kaya gunung dan lembah bertebing-tebing batu yang mengundang tantangan bagi para pencinta wisata tersebut.

Objek wisata ini yang telah diperkenalkan bagi wisatawan adalah di Lembah Harau, Kabupaten 50 Kota dan di Kabupaten Pesisir Selatan.




Letusan Gunung Anak Krakatau Kembali Meningkat




Letusan vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, kembali meningkat menyusul bunyi dentuman sebanyak 24 kali hingga dirasakan ke pesisir pantai Anyer.

Jumono, Petugas Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Senin malam, mengatakan, meningkatnya frekuensi letusan dan kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau sehubungan membesarnya lubang kawah baru di lokasi bukit selatan gunung.

Awalnya, beberapa pekan lalu letusan dan kegempaan terus menurun hingga per hari mencapai 400 kali.

Akan tetapi, kata dia, sekarang letusan dan kegempaan Anak Krakatau mencapai 500 kali per hari.

"Peningkatan vulkanik itu tentu hingga kini status Anak Krakatau masih siaga atau level III," katanya.

Berdasarkan data yang terekam Pos Pemantau Pasauran, Serang, Banten, intensitas kegempaan Anak Krakatau sepanjang Senin (9/6) pukul 00-18 WIB tercatat sebanyak 319 kali yakni gempa vulkanik A (dalam) 30 kali,gempa vulkanik B (dangkal) 76 kali, letusan 109 kali, tremor 9 kali dan hembusan sebanyak 95 kali.

"Hari ini letusan dan kegempaan Anak Krakatau meningkat dibandingkan Minggu (8/6) mencapai 268 kali," katanya.

Sementara itu, Nurdin (40) warga Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, mengaku selama ini tidak terpengaruh adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau, meski kerapkali terdengar bunyi dentuman keras

Sumber : AntaraNews

0 Response to "Tahukah Anda ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel